Industri Kreatif Sejak 2013, Istri Tjahjo Kumolo Mengagumi Kerajinan Rata-rata Kaltara

Industri Kreatif Sejak 2013, Istri Tjahjo Kumolo Mengagumi Kerajinan Rata-rata Kaltara

Salah satu bisnis kreatif yang indah dan khas di Kaltara adalah Kabupaten Malinau. "Mulai mekar di tahun 2013-2014.

Namun, sudah lama ada. Pada tahun 2013 itu baru dirubah menjadi tas topi, sepatu, dan furnitur, "katanya

menjelaskan. (*) "Biasanya ada sisa anyaman. Harus dipikirkan kerapian," katanya. "Tidak apa-apa, menakjubkan

harga. Harga pembeliannya sesuai dengan proses pembuatannya yang rumit. Kami menghargai usaha kami

masyarakat, "jelasnya sambil membawa tas khas ibu yang terbuat dari rotan." Persoalannya adalah sektor luar negeri. Namun, kami

Terus mencoba dan posting di jejaring sosial, "katanya. Apa yang seharusnya menjadi kepentingan pemerintah daerah sebagai pasangan Dekranasda,

Ia menjelaskan, semua tentang penyediaan bahan baku kerajinan tangan dan alat-alat produksi. Thumbs up Erny disematkan ke

perajin. Erny bukan tanpa nasehat. "Termasuk fasilitas tenun dan transportasi, mereka jauh dari kota. Makanya pasar

susah. Caranya, kita selalu mencantumkan saat ada acara dan promosi melalui jejaring sosial, "katanya." Hanya saja

Periklanan harus ditingkatkan. Ada Dekranas. Ada sebuah website. Bisa dipasarkan disana. Pembeli dan penjual bisa berinteraksi

Benar, "katanya. Hampir semua desa di Malinau, Ping Ding, memiliki keragaman kerajinan tangan, sebagian besar rotan.

kerajinan tangan Ia menilai, barang industri inovatif yang diciptakan oleh masyarakat Kaltara kemungkinan akan mudah diterima oleh

pasar nasional dan global, karena kualitas dan bentuk yang layak. Meski begitu, industri kreatif di bidangnya sederhana

pecinta kerajinan stomping sejak 2013. Ketua TP PKK dan Dekranasda Kabupaten Malinau Ny Ping Ding mengaku, kerajinan tangan di

Kawasan ini telah diapresiasi oleh banyak orang Samarinda, Jakarta, bahkan Surabaya.Baca juga: plakat kayu